Pentingnya Guru Mengenal Coding dan AI dalam Pembelajaran di Era Digital

Halo, Dunia Digital!

Dulu, waktu komputer masih gede kayak kulkas dan internet bunyinya "kriiiiit…krek…krek…", yang namanya ngoding dan AI itu rasanya kayak ngomongin makhluk luar angkasa. “AI itu apa? Alien Indonesia?” 😄
Tapi sekarang, anak-anak kita lahir dengan jempol yang lebih cepat dari bayangan. Mereka main game pakai logika, belajar lewat YouTube, dan nanya soal PR ke chatbot. Dunia berubah, dan mau nggak mau… kita para guru juga harus ikut ngegas.

Coding Itu Apa? AI Itu Siapa?

Sabar, kita bahas satu-satu.
Coding itu bahasa buat ngobrol sama komputer. Bukan pakai Bahasa Indonesia atau Jawa, tapi pakai perintah seperti if, else, print, dan kawan-kawannya. Tujuannya? Biar komputer bisa jalanin apa yang kita mau: bikin animasi, game, atau bahkan aplikasi belajar.
AI alias Artificial Intelligence itu semacam "otak digital". Bukan cuma bisa nurut perintah, tapi bisa belajar sendiri. Misalnya: Google Maps yang bisa kasih rute tercepat, kamera HP yang bisa deteksi wajah, sampai chatbot yang bisa jawab pertanyaan (termasuk saya nulis ini… hihi).

Terus, Guru SD Perlu Ikut Campur?

Jelas!
Bukan biar jadi programmer, tapi biar nggak gagap zaman. Murid kita udah terbiasa dengan dunia digital. Kalau gurunya masih takut buka aplikasi, ya susah nyambung!
Dengan ngerti coding dan AI:
Kita bisa ajarkan logika berpikir.
Bantu anak lebih kreatif, bukan cuma penonton teknologi.
Gunakan teknologi buat bikin belajar lebih seru.

Contoh Seru di Kelas

Saya pernah ajak murid bikin cerita interaktif tentang hujan pakai Scratch. Ada tokoh awan, ada tetes air menari-nari, dan narasi lucu buatan anak-anak. Mereka semangat, saya juga ikut ketawa.
Pernah juga saya pakai AI buat cari ide soal ujian. Bayangkan, dalam hitungan detik muncul 10 soal—tinggal pilih yang cocok. Hemat waktu banget!
Bahkan sekarang, ada aplikasi yang pakai AI buat bantu siswa memahami bacaan atau hitung cepat. Kita tinggal pandu mereka.

Lalu, Gimana Mulainya?

Tenang, nggak harus langsung jago. Ini tipsnya:
✅ Coba Scratch – platform coding visual yang ramah anak.
✅ Ikut pelatihan daring – banyak yang gratis!
✅ Belajar bareng murid – biarkan mereka jadi “guru kecil”.
✅ Mulai dari proyek kecil – misalnya buat animasi cerita sains atau sejarah.
Yang penting bukan seberapa canggih alatnya, tapi seberapa kreatif kita memanfaatkannya.

Guru Hebat Bukan yang Tahu Semua, Tapi yang Mau Belajar Terus

Ngoding dan AI bukanlah monster. Mereka cuma alat bantu—seperti kapur tulis zaman dulu, tapi lebih pintar dan lebih cepat.
Jangan takut kelihatan gaptek. Kita semua pernah jadi pemula. Justru, murid akan kagum lihat gurunya semangat belajar hal baru.
Karena di dunia pendidikan hari ini, semangat belajar guru adalah inspirasi terbesar bagi murid.
Yuk, kita sambut teknologi bukan dengan takut, tapi dengan penasaran!